MAKALAH ISLAM DAN STUDI AGAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
Di
dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dalam berkehidupan beragama
dan memahami akan segala hikmah dan pelajaran berbagai peristiwa serta
menjalani kehidupan di dunia ini. Islam begitu penting dalam kehidupan seluruh
alam yang khususnya kaum muslimin dan muslimat.dan islam dijadikan suatu media
bertata kehidupan sehari-hari dalam menjalankan kehidupannya. struktur dan
sistem keteraturan dalam kehidupan sehar-hari telah di anjurkan oleh islam itu
sendiri. Yang dilakukan secara produktif sesuai dengan tujuan yang islam
tersendiri rahmat sebagai seluruh alam. Ajaran yag terkandung dalam islam salah
satunya untuk bertujuan mengatur tata cara berkarakter yang sesuai dengan
prilaku dan moral yang baik .
Dengan
demikian, tergambar kepada kita bahwa peranan islam sangat besar dalam
berkehidupan manusia sehari-hari. Pada dasarnya pembelajaran mengenai agama,
berbagai macam agama pun menganjurkan bagi para pemeluknya agar berkehidupan
secara teratur dan tersistem secara baik dan terprogram.
Dalam
pembelajaran studi tentang beragama, masyarakat di harapkan mampu
mengaplikasikan atau menyesuaikan keperibadiannya yang sesuai serta tercantum
pada agama, bangsa dan negara.
Sesuai yang di sampaikan diatas,
maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjadikan suatu renungan dan
motivasi dalam menjadikan suatu peribadi berkarakter yang sesuai dengan
agamanya masing-masing khususnya umat islam agar menghidupkan kesan dan daya
sadar juga pula pembaca.
1.
Rumusan Masalah
Agar tidak terjadi kesimpang siuran
dalam penyusunan makalah ini, maka kami, merumuskan masalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana
konsep islam dan agama?
2.
Apa dimensi
baru dari kedatangan islam? 1
3.
Bagaimana
agama dan peradaban umat manusia?
4.
Bagaimana
islam sebagai jalan tengah?
5.
Bagaimana
islam menyatukan bangsa-bangsa?
1
2.
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan makalah yang berawal dari rumusan masalah yaitu:
1.
Mengetahui
konsep islam dan agama
2.
Mengetahui
dimensi baru dari kedatangan islam
3.
Mengetahui hubungan antara agama dan peradaban
umat manusia
4.
Mengetahui
proses serta alasan islam sebagai jalan tengah dan menyatukan bangsa-bangsa
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP ISLAM
DAN AGAMA
1. Konsep Agama
a. Pengertian
Agama
Agama secara etimologi(bahasa)
berasal dari bahasa sansakerta yang berarti tidak pergi, tetap di tempat,
diwarisi turun-temurun. Sedangkan secara terminologi(istilah) agama ialah sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan) atas
adanya Yang Maha Mutlak diluar diri manusia; sistem ritus (tata
peribadatan) manusia kepada yang dianggapnya Maha Mutlak tersebut; satu sistem norma (tata kaidah atau tata aturan) yang
mengatur hubungan manusia sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
lainnya, sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaktub
diatas.
b. Syarat-Syarat Agama
1)
Percaya dengan adanya Tuhan
2)
Mempunyai kitab suci
sebagai pandangan hidup umat-umatnya
3)
Mempunyai tempat suci
4)
Mempunyai Nabi atau orang
suci sebagai panutan
5)
Mempunyai hari raya keagamaan
c.
Unsur-Unsur
Agama
Menurut Leight,
Keller dan Calhoun, agama terdiri dari beberapa unsur pokok:
1)
Kepercayaan agama, yakni
suatu prinsip yang dianggap benar tanpa ada keraguan lagi
2)
Simbol agama, yakni
identitas agama yang dianut umatnya.
3)
Praktik keagamaan, yakni
hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-Nya, dan hubungan horizontal atau
hubungan antarumat beragama sesuai dengan ajaran agama.
4)
Pengalaman keagamaan, yakni
berbagai bentuk pengalaman keagamaan yang dialami oleh penganut-penganut secara
pribadi.
5)
Umat beragama, yakni
penganut masing-masing agama
d.
Fungsi
Agama
3
1)
Sumber pedoman hidup bagi
individu maupun kelompok
2)
Mengatur tata cara hubungan
manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
3)
Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
4)
Pedoman perasaan keyakinan
5)
Pedoman perasaan keyakinan
6)
Pengungkapan estetika (keindahan)
7)
Pedoman rekreasi dan hiburan
8)
Memberikan identitas kepada manusia sebagai
umat dari suatu agama.
e.
Karakteristik
Agama
1)
Agama adalah suatu sistem
tauhid atau sistem ketuhanan (keyakinan) terhadap eksistensi suatu yang
absolute (mutlak), diluar diri manusia yang merupakan pangkal pertama dari
segala sesuatu termasuk dunia dengan segala isinya.
2)
Agama merupakan sistem
ritual atau peribadatan (penyembahan) dari manusia kepada suatu yang absolut.
3)
Agama adalah suatu sistem
nilai atau norma (kaidah) yang menjadi pola hubungan manusiawi antara sesama
manusia dan pola hubungan dengan ciptaan lainnya dari yang absolut.
2.
Konsep Agama
Islam
Agama Islam dalam istilah Arab disebut
Dinul Islam. Islam
secara etimologis berasal dari akar kata kerja salima yang berarti selamat,
damai, dan sejahtera, lalu muncul kata salam dan salamah.
Agama Islam memiliki
kedudukan diantara lain :
1)
Penyempurna dari
agama samawiyah sebelum Nabi Muhammad saw. yang terbatas oleh ruang dan waktu
serta pengikut tertentu.
2)
Islam adalah agama hidayah Allah
3)
Islam adalah agama yang benar di sisi Allah.
4)
Agama selain Islam tidak akan diterima di sisi
Allah
5)
Islam adalah
agama yang sempurna.
4
B.
Dimensi Baru dari Kedatangan Islam
Islam merupakan agama yg diturunkan oleh allah
untuk umat manusia. Kehadiran memberikan dimensi lain terhadap agama – agama
lain.
Pertama,agama
itu tidak lagi haus diterima sebagai dogama,
yg harus diterima apabilaorang ingin selamat dari siksa yg selama lamanya. Akan
tetapi islam diterima sebagai agama yang menjadi pilihan tuhan dengan perantara
wahyu .
Kedua, ajaran islam tidak hanya terbatas
pada kehidupan setelah mati. Perhatian utamanya adalah untuk kehidupan dunia
dan dengan perantara perbuatan baik didunia ini manusia dapat memperoleh
kesedaran tentang eksistensinya itulah sebabnya, alqur’an pada banyak tempat
membahas masalah - masalah yang menyangkut berbagai aspe kehidupan manusia. Ia
bukan hanya membahas beribadah, tetapi ini adalah yang lebih banyak dan
terperinci dan juga tentang problem - problem dunia di sekitar manusia. Masalah
antara hubungan manusia dengan manusia, kehidupan social dalam politik
perkawinan, perceraian,pewarisan,pembagian harta benda dan hubungan antara
buruh dan modal,peradilan, damai dan perang, keuangan hutang, dan kontrak
masalah keawnitaan, aturan untuk membantu fair miskin, janda, dan masih banyak
lagi masalah hidup dan kehidupan yang memungkinkan orang untuk mencapai hidup
bahaga al – quran bukan hanya memberikan peraturan indivindu tetapi untuk
kemajuan maysarakat secara keseluruhan, kemajuan bangsa, dan ummat manusia
C. Islam Sebagai Jalan Tengah
Islam tidak melarang orang untuk kaya. Tapi dalam kehidupan normal
orang-orang Islam yang kaya (berdasarkan kehidupan sahabat) ya hidupnya kayak
orang biasa. Umar bin Khattab yang jadi khalifah harta pribadinya mencapai
angka triliunan kalau dikurskan 5
sekarang, tapi
nyatanya cuma punya jubah 1, tambalannya 12, pernah datang ke shalat jumat
telat gara-gara jubahnya dicuci belum kering.
Islam juga tidak membiarkan seorang tertindas dan dizalimi, karena
membela yang lemah adalah salah satu inti dari ajaran agama Islam. Bahkan itu
termasuk bagian penting dari kualitas keislaman seseorang. Tapi meskipun
mendapatkan tempat yang
5
istimewa di hati umat Islam,
orang-orang dhuafa yang dipuji adalah mereka yang menjaga harga diri, bukan yang
mengemis dan memperlihatkan kelemahannya. Yang tidak mengkomoditaskan
kemiskinannya untuk mengharap bantuan.
Nah, maka dari
itu konsep Islam adalah penengah dua ideologi ekstrim yang sedang ramai jadi
teori di kampus, yakni kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Dalam Islam proses
distribusi kekayaan diatur dengan pendekatan moral, bukan dengan hukum. Berbeda
dengan di model kapitalisme dimana semuanya dibiarkan bebas bersaing tanpa
perikemanusiaan, atau di sosialisme-komunisme orang diatur kekayaannya dan dikendalikan
oleh negara.
Itulah mengapa dakwah Islam itu menyentuh hati, bukan mengekang
manusia. Masalahnya, sekarang kita itu mulai tidak percaya bahwa kiri kanan
kita yang seperti kita adalah manusia. Kita hanya basa-basi percaya bahwa
mereka manusia, tetapi pada praktiknya kita tidak benar-benar memperlakukan
saudara-saudara kita sebagai manusia seutuhnya. Itu tidak semata-mata salah
kita secara pribadi, tetapi sistem kehidupan yang memenjara kita memang berlaku
demikian.
Bisakah kita melawan? Tidak usah melawan, kita jalani dan luruskan
hidup kita masing-masing.
D. Islam
Menyatukan Bangsa – Bangsa
Apabila
persatuan itu merupakan dasar bagi kehidupan bagi ummat manusia, (tanpa
persatuan kebudayaan tidak akan). Tidak usah dilakukan lagi bahwa islam merupakan
kekuatan yang menyelamatkan dunia ini. 13 abad yang lalu, islamlah yang
mentelamatkan dunia dari kebiyadapan. Islamlah yang membatu yang dasar –
dasarnya telah rapu dan islam pula yang meletakkan baru dan menegakkan putur
baru dan etika bru. Ide tenteng kesatuan ummat manusia keseluruhan (bajan
keseluruhan bangsa) yang diperkenalkan oleh islam didunia ini merupakan suatu
ide yg begitu kuat yang menjadikan bangsa bangsa menjadi satu yang semula
saling bertengkar antar satu bangsa dengan bangsa lain yang bukan hanya tejadi
di Arabia tetapi diantara suku suku bangsa yang satu sama lain saling berperang
disitulah mukjizat islam menampakkan diri islam bukan hanya menyatukan suku suku yang
berperang dari suatu negri tetapi
mengakkan persaudaraan semua bangsa dunia ini, bahkan menyatukan semua orang
yang mepunyai perbedaan warna , ras, bahasa ,batas geografi, bahkan kebudayaan.
E. Agama dan
Peradaban Umat Manusia
1. Peradaban
Islam
6
Al Rozi, menekankan
bahwa peradaban Islam adalah sejauhmana membina hubungan social, yang mana
sikap yang terbaik adalah menjaga kehormatan dari dan menuruti sunnah Nabi.
Persahabatan antara sesame manusia harus dibina berdasarkan kepentingan Allah,
tidak berdasarkan kepentingan dan keuntungan pribadi. Jadi, peradaban Islam adalah
bagian-bagian dari kebudayaan Islam yang meliputi berbagai aspek seperti
“moral, kesenian dan ilmu pengetahuan, serta meliputi juga kebudayaan yang
mempunyai system teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan
ilmu pengetahuan yang luas”. Untuk saat ini, pengertian yang umumnya dipakai
adalah peradaban Islam merupakan bagian dari kebudayaan yang bertujuan
memudahkan dan mensejahterakan hidup dunia dan akhirat.
2.
Peradaban Manusia Menurut Agama Secara Umum
Abdul
Aziz (2006) dalam ”Esai-Esai Sosiologi Agama” mengatakan persamaan persepsi di
kalangan umat Islam tentang moderenisasi dan sekulerisasi cenderung bias
kristen. Ada dua alasan utama untuk menjawab hal ini. Pertama, di masa lalu
dunia Islam telah menyumbang secara amat berarti bagi akar-akar perkembangan
ilmu pengetahuan moderen dalam dewasa ini. Hanya dengan Islam, orang-orang Arab
yang relatif tak dikenal di dunia keilmuan itu dapat tampil sebagai penyelamat
dan sponsor pengembangan warisan intelektual Yunani Kuno (yang selalu dirujuk
sebagai akar ilmu pengetahuan moderen). Kedua, asumsi yang dilontarkan seperti
Weber bahwa Islam—sebagaimana agama-agama lain yang banyak dianut orang
Asia—tidak memiliki potensi bagi pengembangan kehidupan moderen, ternyata
disangkal banyak sosiolog mutakhir (Turner: 1974:1-4). Karena itu akan sangat
berbeda konteksnya antara Islam dan Kristen.
Dalam kehidupan memang akan selalu
menemui dua hal yang paradoks, baik dan buruk. Keparadokan ini juga dialami
oleh agama. Namun kendati sejarah agama selalu dihiasi oleh pertempahan darah,
bukan berarti menghilangkan hal yang baik dalam agama. Meski diingat bahwa
agama lahir ke dunia selalu bermula dari perlawanan terhadap tirani dan status
quo yang dzolim. Selain itu, agama juga turut menyumbang banyak peradaban
manusia. Meminjam ungkapan Durkheim (L.A Coser: 1977:136), agama merupakan
salah satu kekuatan yang mampu membentuk tanggung jawab moral dalam diri
individu pemeluknya untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan merupakan perekat
bagi setiap anggota masyarakat yang bersangkutan, bahkan semenjak kehadiran
masyarakat manusia paling awal. Peter L Berger dan Thomas Luckmann (Dalam R
Robertson: 1969) turut menguatkan bahwa agama telah memainkan peranan menentukan
7
dalam pembentukan dan pengelolaan dunia nyata
(universe). Agama adalah sumber legitimasi dan pengetahuan tentang ”dunia
nyata” sehingga pengetahuan itu dipandang ”objektif”.
8
BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Studi tentang beragama
terutama agama islam merupakan wadah untuk menyampaikan berbagai macam hal
tentang memprogram dan mengatur bertata kehidupan secara baik serta sesuai yang
akan dijalani pada kehidupan sehari-hari kepada seluruh lapisan masyarakat.
Mengingat agama bukan hanya milik masyarakat terpelajar atau cendekiawan,
melainkan milik seluruh lapisan makhluk hidup yang ada didalam semesta
ini. Ditinjau dari segi keutamaan umat
yang beragama memiliki ciri yang khas yaitu patuh akan aturan atau anjuran yang tercantum pada masing-masing agama
tersebut meskipun demikian mempelajari tentang studi agama harus didasari
pemahaman secara mendalam tidak secara extrim.
Jadi pada intinya kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh tuhan
yang maha kuasa yang dipercayai oleh masing-masing agama bertujuan satu yakni
selamat di dunia juga pula diakhirat kelak nanti.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://societykamaru.blogspot.co.id/2014/11/konsep-agama.html
uDr. Marzuki,
M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY
https://www.yuliardika.com/blog/esai/peradaban-islam/814/islam-sebagai-jalan-tengah
https://ahmadmfirdaus.com/2008/08/11/agama-tuhan-dan-peradaban-manusia/
Komentar
Posting Komentar