Tidak ada kaitannya marah dengan baik (cerita Nabi dengan istrinya, Shofia)

Shofia, yang secara bahasa memiliki arti "tulus, teman baik, lembut, jernih" adalah salah satu istri Nabi. Pada saat pengajian malam Jum'at, aku teringat dan ingin mengabadikan cerita yang disampaika Gus Mauhib.

Pada saat haji wada, Haji terakhir yang dilaksanakan oleh Kanjeng Nabi, para jemaah Nabi berbondong-bondong melakukan perjalanan yang panjang. Dari Madinah menuju Mekkah. Termasuk di antaranya para istri Nabi. Saat diperjalanan, salah satu istri Nabi yang bernama Sayyidah Shofia tertinggal dari rombongan. Saat Nabi menyadari bahwa salah satu istrinya tertinggal, Nabi segera kembali ke arah madinah mencari Sayyidah Shofia.

Kanjeng Nabi kembali menyusuri jalan yang Beliau lalui, hingga akhirnya bertemu dengan istrinya tersebut. Melihat istrinya berlinangan air mata, Nabi segera mendekat dan merangkul istrinya Nabi, seraya menyandarkan kepalanya pada dadanya Nabi. 

Nabi berkata pada istrinya, "Saya sudah di sini wahai shofia, janganlah hawatir"

Sayyidah Shofia justru semakin kencang menangisnya. Dan Nabi berkata "sudah janganlah hawatir"

Akan tetapi, karena saking cemas dan sedihnya Sayyidah Shofia, Ia justru semakin menjadi-jadi tangisannya.

Kemudian, Nabi berkata dengan nada tinggi dan marah "sudah jangan menangis!"

Setelah itu, nabi berkumpul lagi dengan para rombongan dan memasang tenda untuk beristirahat.

Ketika waktu malam, tibalah giliran salah satu istri Nabi menemani nabi. Giliran tersebut dimiliki oleh Sayyidah Shofia. Karena saking malunya Sayyidah Shofia saat kejadian ketertinggalannya tadi, Sayyidah Shofia menemui Sayyidah Aisyah untuk menggantikan jadwal menemani Nabi. Ketika Sayyidah Aisyah masuk ke tenda Nabi, nabi berkata " lho kok kamu wahai Aisyah, bukannya malam ini adalah jadwalnya Shofia?"


Ya begitulah singkat ceritanya, Nabi yang tentunya penuh kebaikan pun mengalami saat-saat marah. Oleh karena itu, Gus Mauhib dawuh, "Tidak ada kaitannya antara marah dan baik. Seseorang yang marah selama berada dalam koridor syariat, maka tidak akan sampe menurunkan kehormatannya"


(Pengajian Gus Mauhib, malam Jum'at, 8 Juni 2023)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif: Ibu Enam Anak yang Berprestasi

berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud