Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud

Gambar
Pada hari Jum'at (11/08/23), saya mengikuti kegiatan berbincang asik bersama Habib Ja'far, kak Chatarina, dan kak Yosi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud di Malang. Pada kegiatan tersebut, Habib Ja'far menyampaikan bahwa kebinekaan atau perbedaan adalah kehendak Tuhan. Hal itu senada dengan yang pernah disampaikan Gus Dur bahwa Tuhan sangat menghendaki perbedaan bukan perpecahan. Habib Ja'far kemudian menyederhanakan bahwa perbedaan itu telah ada di sekitar kita, bahkan kita lahir pun dengan banyak perbedaan. Tangan kanan tak mungkin sama persis dengan tangan kiri, begitu pun mata kanan tak mungkin sama persis dengan mata kiri. Hal itu tidak lain menandakan keindahan dan keistimewaan. Begitu pun kita dilahirkan dari perbedaan dari ayah dan ibu, seorang laki-laki dan perempuan. Kita dengan adek atau kakak sendiri pun tak mungkin sama, ada perbedaan. Ketika kita menyaksikan lingkungan kita, pohon-pohon tak mungkin sama satu dengan yang lain. Begitu pun bina

Pesan dari Seorang Ayah (1)

Gambar
  Konon, salah satu kebahagiaan dalam pernikahan adalah dikarunia seorang anak. Melihat pertumbuhan seorang anak, hari demi hari adalah hal yang mengesankan bagi orang tua. Melihat perkembangan anak dari memakan bubur hingga nasi, mendengar ungkapan anak yang terbata-bata "ababa/umama" menjadi "ayah/bunda", memandang senyuman anak hingga tertawa, dan semua perkembangan seorang anak tentu menjadi energi bagi setiap orang tua. Ketika seorang anak memasuki usia remaja dan dewasa, di antara beberapa anak melanjutkan ke dunia perkuliahan atau pekerjaan. Saat itu, ia benar-benar berjuang di dunia yang penuh rintangan. Saat itu pula, seorang anak jauh dari jangkauan dan pandangan orang tua. Tentu, saat itu seorang ayah atau ibu belum tentu dapat mengawasi dan menjaga anaknya seutuhnya. Karena, orang tua sebagai manusia yang memiliki keterbatasan tidaklah kuasa mengawasi seorang anak secara mutlak, melainkan dengan kasih sayang Allah. "Nak, di mana pun engkau berada, j

Belajar dari Burung Murai Batu

Gambar
 Burung Murai Batu atau Kucica hutan merupakan salah satu burung yang memiliki kicauan sangat indah. Tak aneh apabila banyak orang yang gemar memelihara burung tersebut untuk sekedar menghilang stress hingga dikonteskan dipelbagai ajang lomba kicauan. Dan fantastisnya, apabila burung tersebut memiliki kicauan bagus dan banyak memperoleh kejuaraan, tidak sedikit para sultan berani membeli burung tersebut dengan harga yang spektakuler, dari harga 50 juta hingga 1 M. Dalam membudidayakan burung tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, mencari indukan terutama jantan yang memiliki rekam jejak sebagai seekor burung juara berkicau. Kedua, Seorang jantan dan betina harus sama-sama memiliki keterikatan, apabila tidak memiliki keterikatan, maka akan mengakibatkan salah satu burung cedera, karena burung ini termasuk burung yang agresif. Ketiga, pastikan pakan, air terpenuhi juga menambahkan sedikit vitamin burung seraya memastikan kandang selalu bersih. Dari ulasan tersebut,

Konsep Allah dan Malaikat

Gambar
Dulu saat masih kecil pernah bertanya-tanya, mengapa Allah Yang terkenal dengan Maha Agung dan Penuh kekuasaan-Nya kok masih membutuhkan ajudan atau malaikat. Pertanyaan tersebut terjawab saat pengajian kitab Khulashoh al-'aqoid fi al-Islma karya Syekh Muhammad Zaki Ibrohim bersama Gus Mauhib. Gus Mauhib menyampaikan bahwa Allah memiliki malaikat bukan karena ketidakmampuan Allah mengurus alam semesta, justru dengan Dzat Allah sendiri pun bisa. Akan tetapi, dengan adanya malaikat, justru hal tersebut membuat Allah semakin kredibel atas keagungan-Nya. dan Malaikat pun memiliki keberkahan berupa derajat yang baik sebagai ajudannya Allah. penejelasan tersebut dianalogikan seperti seorang kiai dan supirnya. Seorang kiai disupiri oleh seorang supir bukan berarti seorang kiai tidak mampu mengemudi kendaraannya sendiri, namun dengan adanya supir, seorang Kiai tersebut memiliki kewibawaan tersendiri. Dan seorang supir kiai pun memiliki keberkahan tersendiri karena menyupiri seorang kiai. B

Korelasi Sifat Ma'ani dan Kauniyah (ma'nawiyyah)

Gambar
  Sifat wajib bagi Allah yang berjumlah 20 merupakan formula para ulama dalam mensyiarkan akidah kepada umat. Sifat wajib tersebut tentunya sama sekali tidak bertentangan dengan Al-Qur'an maupun hadist. Justru, semua sifat wajib tersebut merupakan intisari dari al-asmaa al-husna. Contohnya dalam al-asmaa al-husna Allah maha Dzohir dan maha Bathin, maka kedua sifat tersebut dapat dipahami dengan memaknainya dengan mukholafah lil hawaditsi (bagaimanapun sifat Maha Dzohir dan Bathinnya Allah berbeda dengan seluruh makhluknya). Kemudian, yang paling menarik, saat Gus Mauhib menyampaikan kembali pengajian kitab khulashoh al-aqoid fi al-Islam karya Syekh Muhammad Zaki Ibrohim bahwa dalam sifat wajib 20 tersebut terdiri dari sifat nafsiyyah, salbiyyah, ma'ani dan kauniiyah (ma'nawiyyah). Beliau menjelaskan bahwa korelasi antara ma'ani dan kauniyyah adalah kepemilikan yang utuh dan kemampuan merealisasikan secara otoritas yang penuh. contohnya Allah itu Irodah (sifat ma'ani