Puisi Kalam Syahdu

Kubuka lemabaran-lembaran
Menyambut sang Surya
Memancarkan keindahan
Air mata tak tertahan

Kubaca huruf demi huruf
Mendengar  jua ia bersahut
Menyinari dengan tabah
Akalku menjamah

Aku berhenti antara deretan ayat
Lisanku gagap
Tubuhku gugup
Akalku dalam nestapa
Berlinang dalam kubangan dosa

Pancarannya menerobos daksa
Badanku tegap
Ruhku berpadu
Atmaku tegun
Kembali melantun

Pancaran Sinar pagi
Begitu terpatri
Menghangatkan hati
Saat rapuh jua sedih

Kalam-Mu
Begitu syahdu
Menghangatkan kalbu
Saat aku termangu

Mojokerto, 29 Juni 2020


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif: Ibu Enam Anak yang Berprestasi

Tidak ada kaitannya marah dengan baik (cerita Nabi dengan istrinya, Shofia)

berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud