Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

Cara Kerja Allah Mengayomi HambaNya ‎(Kisah Kaum Nabi Daud A.S)

Gambar
Semesta yang kita singgahi saat ini tidak lepas dari suatu fenomena. Yang mana semua fenomena tersebut adalah ciptaan Tuhan, Allah Yang Maha Esa dan Kuasa. Fenomena atau ciptaan tersebut, diciptakan dengan suatu sistem yang tunduk pada sebab dan akibat. Sedangkan sebab-akibat itu sendiri sangat tunduk pada kekuasaan Allah.  Seperti halnya pada ujian sekolah, apakah seorang murid itu pasti akan lulus? Tentu jawabannya tidak. Mengapa? Karena hal tersebut adalah kemungkinan, mungkin lulus dan mungkin tidak. Mungkin lulus bila orang tersebut rajin belajar sehingga ujian berjalan lancar. Namun, ternyata memiliki keuletan dalam belajar juga tak cukup bila tidak diimbangi dengan do'a, yakin, tawakal pada Allah. Karena Allah memiliki sesuatu kemampuan yang tidak bisa dinalar oleh seseorang. Misalnya orang tersebut sudah begitu rajinnya, namun ketika mendekati ujian, ia tiba-tiba tidak bisa mengikuti ujian karena ada hal-hal yang tidak memungkinkannya, misalnya sakit dan lain se

Tentang kepemimpinan Pendidikan Islam

Gambar
Yang dapat disimpulkan dalam perkuliahan tersebut, yaitu: 1. Kepemimpinan Pendidikan Islam berasal dari tiga kata: kepemimpinan, pendidikan, dan Islam. Kepeminpinan merupakan suatu cara/sikap yang dimiliki seseorang dalam memimpin suatu organisasi. Sikap tersebut meliputi tanggungjawab, jujur, disiplin, amanah, dapat percayai, cerdas, menyampaikan yang benar, berani dalam kebenaran, dan lain-lain. Pendidikan memiliki dua makna: makna pertama berarti suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang dalam memanusiakan manusia, mengembangkan karakter dan kecerdasan seseorang sehingga ia menjadi orang yang bermanfaat. Makna kedua berarti suatu lembaga atau instansi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi seseorang, mengembangkan keterampilan dan meningkatkan pengetahuan, dan menanam nilai karakter baik agar menjadi orang yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara. Sedangkan Islam ialah agama yang dibawakan oleh Rasulullah dengan Al-Qur'an sebagai pedoman utamanya menjadi rahma

Adab belajar bersama guru (Kisah belajarnya Imam Syafi'i kepada Imam Malik)

Gambar
وقال الشافعي رضي الله عنه : كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحا رفيقا هيبة له لئلا يسمع وقعها... Dalam proses belajar yang baik, tidak hanya mengedepankan konstruksi akal dalam mengonsepkan pengetahuan, melainkan sikap belajar pun diperhatikan. Salah satu sikap tersebut yaitu sikap bagaimana seorang murid terhadap guru. Tentu sangat senang, bilamana seorang guru melihat muridnya sangat antusias dalam memperhatikan penjelasannya dan fokus terhadapnya. Akan tetapi, realita saat ini, banyak pembelajar yang tidak fokus terhadap proses belajar. Misalnya, seorang pembelajar memainkan gadget saat proses pembelajaran berlangsung. Secara tidak langsung, ia tidak memperhatikan guru dan lebih memilih hal lain. Jangankan main gadget, ulama jaman dahulu saat bukan lembaran buku pun sangat penuh kehati-hatian supaya  suara pemindahan lembaran tersebut tidak mengganggu sang guru. Andaikan kita mengetahui sejarah dan mengambil hikmah darinya tentang bagaimana seorang alim ulama belajar, tent

Meneladi sifat Jujur Syekh Abdul Qodir Jaelani.

Gambar
Salah satu ulama dan Aulia yang sering disebutkan dalam tawashul yaitu Syekh Abdul Qodir Jaelani. Ada cerita menarik yang berkaitan dengan beliau yaitu sifat kejujuran yang ditanamkan oleh ibunya. Suatu ketika beliau akan menempuh pendidikan atau belajar di Baghdad. Sesaat sebelum berangkat, ibunya berpesan kepada beliau dan berkata "nak, jadilah pribadi yang jujur dalam keadaan apapun". Begitulah pesan yang disampaikan ibunya dan beliau terkenal pula dengan penuh bakti kepada orang tuanya. Pada saat diperjalanan, Syekh Abdul Qodir Jailani dihadang oleh sekawanan perampok, lalu salah satu anak buah perampok tersebut mengintrogasinya,  "hei pemuda, mau kemana kamu?". Lalu Syekh Abdul Qodir muda menjawab,  "saya mau ngaji".  "Apa yang kaubawa?" "Saya bawa uang" "Berapa banyak uang itu?" Gertak anggota perampok "40 dirham", tegas Syekh "Wah masa pemuda sepertimu bawa uang sebesar itu" heran si pera