berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud

Pada hari Jum'at (11/08/23), saya mengikuti kegiatan berbincang asik bersama Habib Ja'far, kak Chatarina, dan kak Yosi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud di Malang.

Pada kegiatan tersebut, Habib Ja'far menyampaikan bahwa kebinekaan atau perbedaan adalah kehendak Tuhan. Hal itu senada dengan yang pernah disampaikan Gus Dur bahwa Tuhan sangat menghendaki perbedaan bukan perpecahan.

Habib Ja'far kemudian menyederhanakan bahwa perbedaan itu telah ada di sekitar kita, bahkan kita lahir pun dengan banyak perbedaan. Tangan kanan tak mungkin sama persis dengan tangan kiri, begitu pun mata kanan tak mungkin sama persis dengan mata kiri. Hal itu tidak lain menandakan keindahan dan keistimewaan.

Begitu pun kita dilahirkan dari perbedaan dari ayah dan ibu, seorang laki-laki dan perempuan. Kita dengan adek atau kakak sendiri pun tak mungkin sama, ada perbedaan.

Ketika kita menyaksikan lingkungan kita, pohon-pohon tak mungkin sama satu dengan yang lain. Begitu pun binatang, bunga dan seisi semesta. Tuhan sangat menghendaki sekali perbedaan yang tak lain adalah keindahan dan saling melengkapi.

Begitulah perbedaan, penuh hikmah dan makna indah. Kita lah yang memposisikan bagaimana kita dapat mengambil hikmah tersebut dan menyikapi pelbagai perbedaan. Orang bijak mengatakan, perbedaan bukanlah masalah, masalah bukan lah suatu masalah, namun sikap kitalah yang menentukan dalam menghadapi suatu masalah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif: Ibu Enam Anak yang Berprestasi

Tidak ada kaitannya marah dengan baik (cerita Nabi dengan istrinya, Shofia)