Tentang kepemimpinan Pendidikan Islam

Yang dapat disimpulkan dalam perkuliahan tersebut, yaitu:
1. Kepemimpinan Pendidikan Islam berasal dari tiga kata: kepemimpinan, pendidikan, dan Islam. Kepeminpinan merupakan suatu cara/sikap yang dimiliki seseorang dalam memimpin suatu organisasi. Sikap tersebut meliputi tanggungjawab, jujur, disiplin, amanah, dapat percayai, cerdas, menyampaikan yang benar, berani dalam kebenaran, dan lain-lain. Pendidikan memiliki dua makna: makna pertama berarti suatu usaha sadar yang dilakukan seseorang dalam memanusiakan manusia, mengembangkan karakter dan kecerdasan seseorang sehingga ia menjadi orang yang bermanfaat. Makna kedua berarti suatu lembaga atau instansi sebagai wadah untuk mengembangkan potensi seseorang, mengembangkan keterampilan dan meningkatkan pengetahuan, dan menanam nilai karakter baik agar menjadi orang yang berguna bagi bangsa, agama, dan negara. Sedangkan Islam ialah agama yang dibawakan oleh Rasulullah dengan Al-Qur'an sebagai pedoman utamanya menjadi rahmatan bagi seluruh umat. Jadi kepemimpinan pendidikan Islam yaitu suatu sikap/gaya pemimpin dalam memimpin lembaga pendidikan maupun dalam mendidik bangsa dengan nilai-nilai agama Islam agar lembaga pendidikan dan dalam proses mendidik dapat berjalan dan mencapai tujuan keberhasilan yang direncanakan pemimpin.
2. Kepemimpinan sangat berbeda dengan manajemen. Kepemimpinan berkaitan dengan subjek atau orang yang memiliki sikap pemimpin. Sedangkan manajemen merupakan sistematika atau pengelolaan yang meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan, pengontrolan dan evaluasi. Kepemimpinan tanpa manajemen akan berantakan, sedangkan manajemen tanpa kepemimpinan maka tujuan tidak akan terealisasikan.
3. Ada 4 pendekatan kepemimpinan. Pertama, pendekatan sifat yang menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak lepas dari sifat kepribadiannya yang meliputi kecerdasan, inisiatif, dan bagaimana ia mengendalikan emosionalnya. Kedua, pendekatan prilaku yang menyatakan bahwa keberhasilan pemimpin ditentukan pula dengan bagaimana perilaku pemimpin dalam mengawasi, memerintah, mengevaluasi, cara menjunjung dan mengkritik bawahan, cara memberikan contoh, memimpin rapat, dan lain-lain. Ketiga, pendekatan kekuasaan yang mengasumsikan bahwa keberhasilan pemimpin berdasarkan nilai kewibawaan pemimpin, nilai pengaruh pemimpin dari kekayaan material maupun non material. Keempat, pendekatan situasional yang mengasumsikan bahwa keberhasilan pemimpin berdasarkan cara seorang pemimpin untuk adaptif dalam gaya memimpin sesuai situasi.
4. Ada tiga tipe kepemimpinan yang paling umum. Pertama kepemimpinan otoriter ialah suatu pemimpin yang memiliki sikap kepemimpinan yang mutlak. Artinya dalam memutuskan atau mengambil kebijakan berdasarkan keputusannya yang tidak dapat digugat dan dipengaruhi oleh siapapun. Kedua, kepemimpinan demokratis ialah suatu pemimpin yang dalam memutuskan kebijakan dengan mempertimbangkan masukan dan arahan dari bawahan yang kemudian dimusyawarahkan. Ketiga, Kepemimpinan bebas artinya seorang pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahan dalam menentukan cara bahkan kebijakan itu sendiri dengan syarat tercapainya tujuan yang diharapkan pemimpin.
5. Ada nilai-nilai yang menyatakan urgensinya pemimpin dan bagaiman sikap anggota. Hal tersebut diabadikan dalam surat An-Nisaa ayat 59 dan 83 yang menyatakan bahwa setiap orang harus mentaati Allah sebagai satu-satunya Tuhan, dan mentaati Rasul sebagai pemimpin abadi seluruh umat manusia, dan mentaati pemimpin suatu negara/wilayah/instansi yang berkaitan. Apabila kita berada di suatu lembaga pendidikan, maka mentaati kepala sekolah adalah hal yang wajib, jika kita sebagai anak, maka mentaati orangtua sebagai pemimpin keluarga adalah hal yang wajib pula. Dan demikian pula, apabila kita memiliki kejanggalan dalam menjalankan amanah pemimpin, maka sebaiknya berkordinasi dengan seorang pemimpin. Karena kebijakan seorang pemimpin akan membukakan suatu jalan. Dan yakinlah bahwa setiap kebijakan yang menghasilkan kebijksanaan tak lain merupakan Rahmat dari Allah SWT.
Demikianlah, Wallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif: Ibu Enam Anak yang Berprestasi

Tidak ada kaitannya marah dengan baik (cerita Nabi dengan istrinya, Shofia)

berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud