Esensi Keberhasilan Umat Muslim

Menjadi seorang muslim adalah sesuatu yang layak menjadi alasan berbahagia. Mengapa? Karena seorang muslim adalah seseorang yang berpeluang memperoleh keberhasilan. Keberhasilan seperti apa? Tentunya keberhasilan yang bersifat esensial. 

Keberhasilan dalam behasa Arab diartikan dengan kata ‘fauz’. Dan di dalam Al-Quran yang merupakan Firman Allah SWT, terdapat kata tersebut secara jelas dan berkali-kali disebutkan. Oleh karena itu, Ridlo Jundi mengatakan bahwa ada 3 tingkatan keberhasilan hakiki. 

Pertama, keberhasilan yang nyata atau fauz mubin. Adalah keberhasilan seorang muslim karena selamat dari api dan siksa neraka. Api dan siksa neraka adalah suatu siksaan yang sangat pedih. Jangankan membayangkannya, terkena korek api saja atau dibawah terik matahari yang konon saat ini sedang pemanasan global pun sangat terasa sakit dan sungguh tidak menyamankan, apalagi di neraka. Keberhasilan dari terhindarnya api dan siksa neraka ini terabadikan dalam Firman-Nya yang berbunyi:
مَنْ يُصْرَفْ عَنْهُ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمَه ۗ وَذٰلِكَ الْفَوْزُ الْمُبِيْنُ (الأنعام: 16) 
Artinya: “Barang siapa dijauhkan dari azab atas dirinya pada hari itu, maka sungguh, Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan itulah keberhasilan yang nyata”. (Surat Al-An’am ayat 16) 

Kedua, keberhasilan yang besar atau fauz kabiir. Adalah keberhasilan seorang muslim karena ia masuk surga alias sebagai ahli surga. Surga adalah tempat yang paling menenangkan. Oleh karena itu, apabila ada seseorang yang ingin tenang, maka secara hakikatnya tidak ada tempat kecuali di surga. Dunia yang kita jalani ini bisa dikatakan tempat berusaha, menanam atau suatu perjalanan. Maka, berusaha menebar dan menanam kebaikan serta melakukan perjalanan menuju ridlo-Nya adalah hal sejati yang semoga sama-sama diijtihadkan. keberhasilan tersebut, terabadikan dalam Firman-Nya yang berbunyi:
 إِنَّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ ۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الكَبِيْرُ (البروج: 11) 
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal sholih, mereka akan mendapatkan surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, itulah keberhasilan yang besar”. (Surat Al-Buruj ayat 11) 

Ketiga, keberhasilan yang agung atau fauz ‘adziim. Adalah keberhasilan yang sangat luar biasa diperoleh seorang muslim. Ia tidak hanya masuk surga dan menikmati keindahan, ketenangan, kedamaian di sana, melainkan ia bertemu dengan Sang Maha Rohiim seraya mengatakan “rodiitu bikum” “Saya (Allah) meridloi/rela atas kalian”. Surga yang digaung-gaungkan penuh kenikmatan, ternyata ada yang lebih dan sangat nikmat dari segala perhiasan, seluruh bidadari, dan apapun itu yang tersedia di surga, yaitu pertemuan dengan Allah SWT. Keberhasilan ini terabadikan dalam Firman-Nya yang berbunyi:
قَالَ اللهُ هٰذَا يَوْمُ يَنْفَعُ الصّٰدِقِيْنَ صِدْقُهُمْ ۗ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا أبَدًا ۗ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ (المائدة: 119) 
Artinya: “Allah berfirman, Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridlo kepada mereka dan mereka pun ridlo kepada-Nya”. (Surat Al-Maidah ayat 119). 

Sebagai pamungkas, alangkah baiknya do’a berikut ini sama-sama dilantunkan terutama setelah sembahyang: 
 رَبِّ اغْفِرْلِيْ وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِيْ بِالرَّفِيْقِ الأَعْلَى 
“Wahai Tuhanku, Ampunilah dan kasih sayangilah aku, dan pertemukanlah aku dengan Sang Maha Menemani lagi Maha Luhur”

 _____________________ 
(part 1 edisi perjalanan)
Sumber utama : 
Al-Qur’an, Mukhtarul Ahadis, 
Narasi Ridlo Aljundi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif: Ibu Enam Anak yang Berprestasi

Tidak ada kaitannya marah dengan baik (cerita Nabi dengan istrinya, Shofia)

berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud