Kiat dan Manfaat Menulis ala Kiyai Zainuddin dan Gus Najih

Pada hari Senin (21/08/23) Kiyai Zainuddin dan Gus Najih membeberkan kiat dan manfaat menulis saat kegiatan literasi ke-VI yang diselenggarakan oleh CRIS di Pesantren Alam Prigen, Jawa Timur. 

CRIS atau Center for Research and Islamic Studies merupakan suatu organisasi yang berfokus pada penelitian ilmiah maupun populer dengan fokus studi Islam. Organisasi ini telah berdiri sejak kurang lebih 10 tahun yang lalu. Dan saat ini tetap eksis bahkan banyak mengkaderkan cendikiawan muslim. Selain itu, CRIS telah berhasil membuat platform media digitial, di antaranya tafsirquran.id dan hadispedia.id yang tiap harinya banyak dikunjungi.

Pada kegiatan literasi ke-VI tersebut, Kiyai Zaenuddin selaku pimpinan pondok pesantren alam Prigen menyampaikan bahwa menulis harus didasari dengan rasa semangat. Kemudian teruslah produktif menulis sekecil apapun saat longgar. Beliau menceritakan saat menulis manuskrip kitab dengan penuh ketelatenan. Saat bertemu dengan tamu, beliau menjeda tulisannya tanpa mematikan laptopnya. Saat longgar, beliau kembali ke kantor tempat menulisnya dengan penuh inspirasi yang harus segera dituangkan dalam tulisan.

Kemudian, dalam sambutan Gus Dr. Muhammad Najih Arromadloni, M.Ag selaku founder CRIS mentransferkan inspirasi dan semangat kepada para peserta.  Beliau mengatakan bahwa keberkahan yang diperoleh saat ini adalah tidak lain dari buah menulis.

Beliau pernah menulis riset yang berkaitan dengan ISIS. Hingga akhirnya, pemerintah Indonesia melalui MUI Pusat mengundang beliau untuk lebih banyak berkontribusi di tanah air. Sehingga saat ini beliau diangkat sebagai Wakil Sekretaris Badan Penanggulanagan Ekstrimisme dan Terorisme BPTE MUI.

Gus Najih menegaskan bahwa dunia tulis menulis terutama menulis penelitian adalah dunia yang senyap, namun setiap orang dapat membaca hasil tulisan dan penelitiannya.

Terakhir, Gus Najih menceritakan keberhasilannya saat beliau berjuang mendamaikan dan berdakwah pada masyarakat yang tidak harmonis di suatu kawasan Sulawesi. Beliau menyampaikan bahwa bisa saja orang jahat dieksekusi dengan satu kali tembakan, namun dengan keilmuan mampu mengubah persepsi banyak orang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Inspiratif: Ibu Enam Anak yang Berprestasi

Tidak ada kaitannya marah dengan baik (cerita Nabi dengan istrinya, Shofia)

berbincang Asyik tentang kebinekaan bersama kemendikbud