hamzah washol, hamzah qoth'i, fi'il lazim dan muta'addi, dan ta'diyahnya fi'il
A.
Hamzah
al-Was}l wa Hamzah al-Qot}‘
1.
Hamzah al-Was}l
Merupakan
hamzah yang dibaca ketika berada pada awal jumlah atau kala>m,
tetapi tidak dibaca pada pertengahan kala>m. Contohnya :
Pertengahan
jumlah/kala>am |
Permulaan jumlah/kala>m |
مَنِ
اسْتَمْسَكَ بِالْحَقِّ فَازَ |
اِسْتَمْسَكْتُ
بِالْحَقِّ |
لَأ
شَيْءَ كَاسْتِمْسَاكِ المَرْءِ بالحَقِّ |
اِستِمْسَاكُكَ
بِالْحَقِّ فَضِيْلَةٌ |
إِذَا
صَادَقْتَ فَاخْتَبِرْ |
اِخْتَبِرِ
الصَّدِيْقَ |
وَاذْكُرِ
الخَيْرَ |
اُذْكُرِ
الخَيْرَ |
Ketika kita memperhatikan setiap kata yang bergaris bawah pada kala>m
tersebut.
kita menemukan hamzah pada setiap kata baik berupa fi‘il mad}i, mas}dar, dan
fi‘il amr. Akan tetapi, hamzah tersebut tidak terbaca pada pertengahan kala>m.
Sedangkan pada awal kala>m hamzah tersebut terbaca.
Pada dasarnya,
hamzah al-Was}l merupakan hamzah tambahan. Mengapa hamzah
tersebut perlu ditambahkan pada suatu kata? Karena untuk menyelamatkan huruf
asli pertama yang sukun pada awal kata tertentu serta terjangkaunya dalam
pengucapan. Misalnya :
اُنْصُرْ
(الفعل الأمر) |
نَصَرَ
(الفعل الماضي) |
Hamzah al-Was}l
terdapat pada beberapa tempat di
antaranya fi‘il yang bersifat 5 dan 6 huruf (baik pada mad}i, amr,
mas}dar nya), dan fi‘il amr yang bersifat 3 huruf.
أمر |
مصدر |
ماضي |
جملة
الحروف/الصيغة |
اِسْتَمْسِكْ |
اِسْتِمْسَاكٌ |
اِسْتَمْسَكَ |
سداسي |
اِخْتَبِرْ |
اِخْتِبَارٌ |
اِخْتَبَرَ |
خماسي |
اُذْكُرْ |
ذِكْرٌ |
ذَكَرَ |
ثلاثي |
Selain
pada kalimah atau kata di atas, hamzah al-Was}l terdapat pada isim-isim khusus sebagai
berikut:
وامرأة |
وامرؤ |
وابنة |
وابنم |
ابن |
واثنتان |
واثنان |
وايمن |
واست |
واسم |
Selanjutnya, hamzah al-Was}l terdapat pada al/alif
la>m (ال) baik berupa al maus}ul, ma‘rifah atau
ziya>dah. contoh :
Pertengahan
kala>m |
Permulaan kala>m |
كَتَبْتُ
بِالْقَلَمِ |
اَلْقَلَمُ
على المَكْتَبِ |
Dengan
demikian bahwa hamzah al-Was}l yaitu
setiap hamzah yang ditetapkan bacaannya ketika dipermulaan, dan digugurkan
bacaannya ketika berada di tengah (kala>m).
2.
Hamzah al-Qot}‘
Merupakan
hamzah yang tetap dibaca baik pada permulaan maupun pertengahan jumlah
atau kala>m. Hamzah ini terletak pada kalimah yang bersifat 4 huruf
atau yang disebut dengan ruba‘y (baik
pada mad}i, amr, mas}darnya); setiap kata selain isim-isim khusus
yang telah disebutkan pada hamzah al-was}l; dan pada setiap huruf selain
al/alif la>m. Contohnya:
Pertengahan
jumlah/kala>am |
Permulaan jumlah/kala>m |
اقْبَلْ بضَيْفِكَ وَأَكْرِمْهُ |
أَكْرِمْ
ضَيْفَكَ |
ألَا
تَعْرِفُ أنَّ في إكْرَامِ الضُّيُوْفِ أجْرًا كثِيْرًا |
إكْرَامُ
الضُّيُوْفِ أجْرٌ كثِيْرٌ |
أَكلْتُ
مَعَ أبِيْ وأُمِّ في البَيْتِ |
أبِي
وَأُمِّ في البيتِ |
يَحْتَرِمكَ
النَّاسُ إذَا تَحْتَرِمهُمْ |
إِذَا
تَحْتَرِمِ النَّاسَ يَحْترِمْوْكَ |
B.
al-Fi‘l
al-La>zim wa al-Fi‘l al-Muta‘addi>
fi‘l atau
kata kerja apabila dilihat dari segi butuh objek maupun tidaknya, maka fi‘l tersebut
terbagi ke dalam dua bagian, yaitu fi‘l la>zim dan fi‘l muta‘addi.
1.
Fi‘l
La>zim
Merupakan fi‘l
yang tidak membutuhkan atau menuntut pada suatu objek. Contohnya:
المعنى |
الأمثلة |
الرقم |
Mekar
bunga(nya) |
تَفَتَّحَ
الزَّهْرُ |
1 |
Meluap
sungai(nya) |
فَاضَ
النَّهْرُ |
2 |
Berhamburan
debu(nya) |
ثَارَ
الغَبَارُ |
3 |
2.
Fi‘l
Muta‘ddi>
a.
Definisi/Ta‘ri>f
Merupakan fi‘l
yang membutuhkan atau menuntut pada suatu objek. Contohnya:
المعنى |
الأمثلة |
الرقم |
Seorang
pembantu (lk) melipat baju |
طَوَى
الخَادِمُ الثَّوْبَ |
1 |
Seekor
srigala memakan ayam |
أَكَلَ
الثَّعْلَبُ دَجَاجَةً |
2 |
Hujan
membasahi bumi |
بَلَّلَ
المَطَرُ الأرْضَ |
3 |
b.
Klasifikasi kata kerja muta‘addi>/Aqsa>m
al-Muta‘addiy
Fi‘l muta‘addi>
terbagi
ke dalam 4 bagian, yaitu:
1) Menuntut
pada satu objek, contoh:
المعنى |
الأمثلة |
الرقم |
Seorang
pembantu (lk) melipat baju |
طَوَى
الخَادِمُ الثَّوْبَ |
1 |
2) Menuntut
pada dua objek yang merupakan susunan mubtada’ wa khobar. Fi’l yang
mampu menuntut pada dua objek terbagi pada 3 kategori, yaitu:
Kategori |
Contoh |
Makna |
(1. Ragu namun
disertai indikasi kecenderungan), yaitu kata : ظن,
حسب, خال, زعم, جعل, عد, حجا, هب |
ظَنَنْتُ
الجَوَّ مُعْتَدِلًا |
Saya kira cuaca
(ini) bagus |
(2. yakin) yaitu
kata : علم,
وجد, ألفى, درى, تعلم |
وَجَدْتُ
الفَرَاغَ مَفْسَدَةً |
Saya yakin bahwa menganggur
itu suatu kerusakan |
(3. menjadikan)
yaitu kata: رد,
ترك, تخذ, اتخذ, جعل, وهب |
اِتَّخَذْتُ
الرجلَ سمِيْرًا |
Saya menjadikan
pemuda terebut sebagai rekan (bercakap-cakap). |
3) Membutuhkan
atau menuntut dua objek yang bukan berasal dari susunan mubtada’ wa khobar.
Kata yang termasuk kategori sangat banyak, tapi di antaranya yaitu : أعطى,
سأل, كسا. Contoh:
المعنى |
الأمثلة |
الرقم |
Saya
memberikan roti pada seorang peminta |
أعْطَيْتُ
السَّائِلَ خُبْزًا |
1 |
4) Membutuhkan
atau menuntut pada tiga objek. Kata tersebut yaitu : أرى,
أعلم, أنبأ, نبأ, أخبر, خبّر, حَدّث. Contoh:
المعنى |
الأمثلة |
الرقم |
Saya
menceritakan/mengabarkan kepada anak-anak bahwa berenang adalah suatu hal
yang bermanfaat |
حَدَّثْتُ
الأوْلَادَ السِّبَاحَةَ نَافِعَةً |
1 |
c.
Ta‘diyah al-Fi‘l bi al-Hamzah
wa al-tad}‘i>f
Jika
ada suatu pertanyaan apakah fi‘l la>zim dapat berubah statusny menjadi kata kerja yang menuntut
pada objek? Maka jawabannya bisa. Salah satu caranya dengan menambah hamzah (Ta‘diyah
al-Fi‘l bi al-Hamzah) dengan cara menambahkan hamzah sebelum
huruf awal kata kerjanya dengan mengikuti wazan أفْعَلَ; atau menggandakan huruf ‘ain fi‘l
nya (Ta‘diyah al-Fi‘l bi al- tad}‘i>f) dengan
cara menambahkan huruf yang sama dengan ain fi‘l nya, kemudian karena
terdapat dua huruf yang sama maka cukup dengan diidgomkan sehingga ain fi‘l
tersebut bertasydid.
Apabila asal fi‘l itu benar-benar la>zim maka hasil pererubahan
statusnya menjadi membutuhkan satu objek. Tetapi apabila asal fi‘l itu
ternyata sudah muta‘ddi> pada satu objek, maka statusnya berubah
menjadi membutuhkan pada dua objek.
Contoh:
fi'l lazim ke fi'il mutaaddi (satu objek) |
||
الفعل المتعدي |
الفعل الازم |
الطريقة |
أَخْرَجْتُ الرَّجُلَ Saya mengeluarkan seorang laki-laki |
خَرَجَ الرَّجُلُ Seorang laki-laki keluar. |
بالهمزة |
سَهَّلْتُ المَسْألَةَ Saya menyulit-nyulitkan masalah |
سَهُلَتْ المَسْألَةُ Sulit(nya) masalah itu |
بالتضعيف |
Contoh:
fi'l l fi'il mutaaddi (satu objek) ke fi'il mutaaddi (dua objek) |
||
الفعل المتعدي (فعلين) |
الفعل المتعدي (فعلا واحدا) |
الطريقة |
أَقْرَأتُ عَلِيًّا
الكِتَابَ Saya membacakan buku pada Ali |
قَرَأ عَلِيٌّ الكِتَابَ Ali membaca buku. |
بالهمزة |
خَوَّفْتُ الرَّجُلَ الظُّلْمَ Saya menakut-nakuti seorang lelaki dengan kekejaman/tekanan |
خَافَ الرَّجُلُ الظُّلْمَ Seorang laki-laki takut pada kekejaman/tekanan |
بالتضعيف |
Sumber : Nahwu wa>d}ih},
maqo>s{id nah}wiyyah, amtsilah al-tas{rifiyyah
Komentar
Posting Komentar