Postingan

Puisi: TENTANG CINTA oleh Arqy Mansur

Gambar
  TENTANG CINTA Oleh : Arqy Mansur   1/ Aku bertanya kepada musafir tentang cinta Musafir pergi ke perantauan dan sigap menerjang hutan Kau tak akan mengenali cinta bila tak memayungi teriknya rintangan 2/ Aku bertanya-tanya Siapakah gerangan? Ia bersembunyi di balik dadaku Bersemayam dalam atma Namamu Tatkala kusebut Mengapa jantungku berdenyut? Apakah itu cinta? Yang selama ini kausahut Dalam sujud

Puisi: Bahasa Cinta dan Cinta yang Berdetik oleh Arqy Mansur

Gambar
  Cinta Yang Berdetik Oleh : arqy Mansur   Aku tahu, Siluet yang mengantarkanmu pada rimba Angin yang membawamu pada lalu Hujan yang membuatmu penuh ingatan   Kau tahu? Aku bukanlah senja yang ingin pergi Aku bukanlah fatamorgana dalam memori   Bila waktu adalah pacarmu Biarkan aku menjadi jam, menit, bahkan detik yang berdetak di dadamu.   Bahasa cinta Oleh : arqy mansur   Aku tak butuh kamus untuk mentafsir lisanmu Aku tak butuh pena untuk mendikte wajahmu Aku tak butuh buku untuk menyimpan elokmu Yang kubutuh senyumanmu untuk membaca cintamu.

Puisi: Bait dan Denyut Cinta oleh Arqy Mansur

Gambar
  Bait Cinta Oleh : Arqy Mansur   Kata ini kureka Dengan huruf-huruf yang terlampau ditempa oleh asamu Lalu kususun menjadi kalimat yang bermuara pada matamu   Kasih, telah kubangun untaian bait pada sehelai kertas Tentang kamu dan aku   Oktober 2020 Denyut cinta Oleh : Arqy Mansur   Semilir angin menghembus Pada suatu ruang yang termangu Satu pesan di dada menembus Semakin berdenyut Detik tak berdetak Seakan aku hanyut Pada senyumnya yang tulus   Mojokerto, 10-11-21

Puisi : SURAT UNTUKMU IBU oleh Arqy Mansur

Gambar
  SURAT UNTUKMU IBU Oleh : Arqy Mansur   Bu, sudah satu tahun ternyata Aku tak kembali ke rumah Janganlah marah Aku segera pulang   Bu, sepanjang jalan Awan-awan selalu di atas kepalaku Burung-burung terbang di sampingku Dan bayang-bayangmu tepat di depanku   Bu, tiada yang lebih hangat dari sebuah perjalanan selain arah pulang menujumu dalam haribaan   Bu, wahai ibuku Hamparan maafmu adalah senantiasaku Semesta do’amu adalah kekuatanku Dan ridlo engkau adalah   surgaku Mojokerto, 2020 foto by Pexels.

Puisi: SATU MUHARRAM oleh Arqy Mansur

Gambar
  SATU MUHARRAM Oleh : Arqy Mansur   Baru kemarin sang bulan melambaikan tanggannya Pada seluruh tumbuhan yang merindukan eloknya Sekarang, sang bulan kembali menyapa mereka Disuguhkannya lembaran-lembaran baru yang ia sulam, mereka terpejam.   Mereka menolak: jadi galak Mereka tak tahu Bulan mengulurkan tangannya “aku ingin mengambil lembaran dulu” Mereka diam Daun-daun mereka berguguran dengan sontak Bunga-bunga mereka layu mendadak Batang-batang mereka kering tak berserat Buah-buah mereka berjatuhan, pucat Dengan suara tersendat-sendat Adakah pintu taubat agar kami tak tersesat? Bulan kembali tersenyum

Puisi: LIMA MENIT oleh Arqy Mansur

Gambar
  LIMA MENIT Oleh : Arqy Mansur   Waktu begitu cepat Hatiku berdetak-detak Ada yang berteriak tapi aku pura-pura tak melihat   Cuma lima menit bagimu, bagiku seluruh nafasku. katamu mau cepat-cepat, tapi aku belum siap-siap.   Ada apa? : waktu tiba-tiba mencekik

Puisi: ASMARA oleh Arqy Mansur

Gambar
  ASMARA Oleh : Arqy Mansur   Lautan tinta yang kauteteskan Termaktub dalam sanubari akalku Aku mengenalmu Jauh sebelum kautulis namaku   Seluruh nada yang kaunyanyikan Tersimpan dalam ruang dengarku Aku menyadarimu Jauh sebelum kausahut namaku   Jauhnya jarak yang kautempati Terjamah dalam arah langkahku Aku menujumu Jauh sebelum kaudekati aku   Semua detik yang berdetak di relung hatimu Terhimpun menjadi rasa dalam naluriku Aku mencintaimu Jauh sebelum kamu padaku     Mojokerto, 19 Juli 2020